BYD dan PLN Kembangkan Energi Hijau Melalui Home Charging
Roadnesia.com, JAKARTA – BYD Motor Indonesia dan PT PLN Persero menandatangani kerja sama pengembangan energi hijau. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada hari terakhir event Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024, Minggu (25/2).
Adapun pihak yang menandatangi MoU ini adalah Presiden Direktur PT BYD Indonesia Eagle Zhao dan Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN Persero Tonny Bellamy. Kerja sama ini juga dihadiri oleh mitra dealer resmi BYD, yakni Arista Group dan Haka Group.
Melalui program The EV Ecosystem Collaboration BYD dan PLN bakal mengembangkan infrastruktur dan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Implementasi kerja sama ini juga dilakukan melalui pemasangan home charging untuk mempermudah konsumen BYD mengisi ulang baterai EV di rumah.
“Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk menjalin kolaborasi dengan PT PLN Persero dalam sektor pengisian daya,” kata Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao dalam keterangan tertulis yang diterima Roadnesia, Senin (26/2).
Eagle Zhao berharap kerja sama ini dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau bagi pembangunan di Indonesia. Ia mengungkapkan, BYD memperluas ekspansi bisnis secara global, termasuk di Indonesia sebagai pasar terbesar dan paling strategis.
“Oleh karena itu kami membuka diri untuk bekerja sama dengan mitra lokal,” imbuhnya.
BYD mengklaim kerja sama energi hijau PLN dan BYD dapat mempertegas solusi mobilitas elektrifikasi dan promosi pengembangan transportasi ramah lingkungan. Jika biasanya pengisian daya melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), kini pelanggadan dapat isi sendiri di rumah menggunakan home charging.
Agar dapat memiliki home charging di rumah, konsumen dapat berkoordinasi dengan dealer yang menjembatani dengan pihak PLN terkait dengan infrastruktur pengisian daya.
Sekadar informasi, infrastruktur home charging ini terpisah dengan instalasi rumah dan terhubung dengan Electric Vehicle Digital Services (EVDS) yang sudah disiapkan oleh PLN.
Fasilitas ini diklaim dapat memberikan sisi keamanan bagi penggunanya. Home charging dapat mengatur waktu pengisian daya hingga mengukur pengeluaran hanya dengan melihat meteran dengan hitungan yang tepat.
“Pemerintah memberikan kami tugas untuk mengembangkan ekosistem ramah lingkungan, dan inilah yang membuat PLN terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat untuk indonesia yang lebih hijau dan lebih baik,” kata Tonny.
Tonny mengungkapkan, saat ini PLN telah memiliki lebih dari 1.000 charging station yang tersebar di 800 lokasi. PLN berharap transisi energi ini menjadikan generasi masa depan menjadi lebih baik, salah satunya dengan Program Ekosistem EV. (citra)