Sejarah PO Bus Harapan Jaya: Bus Andalan Warga Tulungagung
Roadnesia.com, JAKARTA – Bicara mengenai sejarah PO bus Harapan Jaya tidak bisa dilepaskan dari warna bus yang khas, yakni putih dan oranye serta tulisan “Harapan Jaya”.
Dikutip dari laman resmi Perusahaan Otobus (PO) Harapan Jaya, Selasa (28/8/2023), pendiri PO berjuluk Kuda Oranye adalah Harjaya Cahyana di Tulungagung, Jawa Timur, pada tahun 1977.
Kondisi geografis Tulungagung yang cukup terisolasi dan jauh dari kota membuat transportasi di daerah ini hanya didominasi oleh oplet, becak, dan dokar.
Kondisi ini membuat warga Tulungagung kesusahan untuk menjangkau daerah lainnya. Hal ini juga yang mendorong Harjaya berinisiatif membangun perusahaan tranportasi yang dapat menjangkau ke daerah yang lebih jauh.
Berbekal pengalaman menjadi sopir bus Nusantara mendorongnya untuk mendirikan PO bus untuk menyumbang pendapatan daerah melalui pajak serta mengurangi angka pengangguran.
Sejarah PO bus Harapan Jaya juga tidak dapat dipisahkan dari tiga bus pionir miliknya. Tiga armada tersebut berasal modal pribadinya membeli dua bus bekas dan satu bus berasal dari bantuan orang tuanya.
Tiga PO tersebut melayani rute Surabaya-Tulungagung pulang pergi (PP). Seiring waktu, PO Harapan Jaya mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat dan menjadi transportasi andalan masyarakat hingga tahun 1990-an.
Meski sudah punya perusahaan sendiri, Harjaya tidak berpangku tangan dan berada di kantor. Ia juga ikut terjun langsung mengoperasikan satu armada sembari pelan-pelan belajar manajemen perusahaan transportasi.